Panglima TNI Jendral Moeldoko memimpin gelar kesiapan satgas TNI dalam rangka pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Riau. Moeldoko juga mengirim kembali 1800 pasukan TNI untuk membantu di sana.
"Ada 1.800 personel beserta perlengkapannya dikirim hari ini ke Riau. Ribuan pasukan yang dikirimkan tersebut terdiri dari 900 personel TNI AD, 450 personel TNI AL atau Marinir dan 450 personel TNI AU. Dan alat sistem pertahanan yang digunakan ada 10 unit pesawat terdiri dari 9 Hercules dan 1 CN 295," ujar Moeldoko di Base Ops Lanud Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2014).
Moeldoko mengatakan, saat ini situasi di Riau akibat kebakaran hutan sudah merugikan banyak orang. Dan membuat segala kegiatan di sana tidak berjalan dengan baik.
"Situasi yang terjadi di daerah operasi adalah kebakaran dan pembakaran yang disengaja sehingga menimbulkan beberapa kondisi yang mengganggu. Gangguan yang ditimbulkan ialah gangguan kesehatan, fasilitas darat dan udara yang tidak berjalan dan pendidikan yang tidak berjalan dengan baik karena asap itu," jelas Moeldoko.
Tugas pokok operasi dalam pengendalian asap dibagi tiga. Pertama memadamkan api atau asap, kedua melakukan tindakan hukum pada pelanggar dalam tahap ini TNI membantu kepolisian karena di lapangan masih ada perlawanan dan ketiga memberikan pelayanan masyarakat yang terganggu.
"Pasukan tambahan ini akan bekerja mulai hari ini sampai 21 hari kedepan. Dan akan ditambah jika perlu," imbuh Moeldoko.
sc: detik.com
"Ada 1.800 personel beserta perlengkapannya dikirim hari ini ke Riau. Ribuan pasukan yang dikirimkan tersebut terdiri dari 900 personel TNI AD, 450 personel TNI AL atau Marinir dan 450 personel TNI AU. Dan alat sistem pertahanan yang digunakan ada 10 unit pesawat terdiri dari 9 Hercules dan 1 CN 295," ujar Moeldoko di Base Ops Lanud Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2014).
Moeldoko mengatakan, saat ini situasi di Riau akibat kebakaran hutan sudah merugikan banyak orang. Dan membuat segala kegiatan di sana tidak berjalan dengan baik.
"Situasi yang terjadi di daerah operasi adalah kebakaran dan pembakaran yang disengaja sehingga menimbulkan beberapa kondisi yang mengganggu. Gangguan yang ditimbulkan ialah gangguan kesehatan, fasilitas darat dan udara yang tidak berjalan dan pendidikan yang tidak berjalan dengan baik karena asap itu," jelas Moeldoko.
Tugas pokok operasi dalam pengendalian asap dibagi tiga. Pertama memadamkan api atau asap, kedua melakukan tindakan hukum pada pelanggar dalam tahap ini TNI membantu kepolisian karena di lapangan masih ada perlawanan dan ketiga memberikan pelayanan masyarakat yang terganggu.
"Pasukan tambahan ini akan bekerja mulai hari ini sampai 21 hari kedepan. Dan akan ditambah jika perlu," imbuh Moeldoko.
sc: detik.com