Mengenal Lebih Dekat dengan Keputihan

Mengenal Lebih Dekat dengan Keputihan
75% dari seluruh wanita di dunia pasti akan mengalami keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan sebanyak 45% akan mengalami dua kali atau lebih. 92% keputihan disebabkan oleh jamur yang disebut Candida albicans. Wanita akan beresiko terserang keputihan ketika tubuh sedang dalam keadaan stress oleh karena kurang istirahat, diet yang tidak sehat atau suatu penyakit. Kebanyakan kasus keputihan didiagnosa dan diobati sendiri oleh penderita (self-diagnose and treatment).

Keputihan atau istilah medisnya Fluor Albus, adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit). Keputihan tidak mengenal batasan usia, berapa pun usia seorang wanita, bisa terkena keputihan.

Keputihan fisiologis (normal), ciri-cirinya, lendirnya seperti lendir bening, tidak gatal dan tidak berbau. Keputihan patologis (karena penyakit), ciri-cirinya adalah warna lendirnya tidak bening lagi tetapi putih seperti susu, bisa kuning kehijauan atau kecoklatan, bahkan bisa kemerahan karena adanya darah. Biasanya disertai rasa gatal, dan ada bau yang menyertainya.

Penyebab keputihan

* Infeksi : Bakteri (Chlamyda, N. Gonorrhoeae, Bakterial Vaginosis, dll), Jamur (Candida Spp), dan Parasit (Trichomonas Vaginalis).
* Bukan infeksi : Polip serviks, gangguan keseimbangan floral vagina akibat pemakaian antiseptik (Douche Vagina) secara terus menerus, alergi (spermisida, kondom dan tissue KB) dan iritasi (dyspareunia, menopause).


Keputihan dapat dideteksi yaitu, apabila terdapat cairan keputihan yang tidak normal, gatal pada organ intim perempuan, rasa terbakar, kemerahan, nyeri selama berhubungan intim, nyeri saat berkemih, keluarnya cairan dari organ intim perempuan

Pencegahan keputihan

- Menjaga kebersihan organ genital. Boleh menggunakan cairan antiseptik, akan tetapi jangan berlebihan karena akan mengganggu keseimbangan Ph.
- Menghindarkan faktor risiko infeksi seperti berganti-ganti pasangan seksual.
- Bagi yang sudah melakukan hubungan seksual, melakukan pemeriksaan ginekologi secara teratur.
- Hindari pakaian dalam yang ketat atau yang tidak menyerap keringat, sebaiknya gunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun dan biasakan ganti setiap hari.
- Jika keputihan sudah berat dan tidak kunjung sembuh sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Dokter mungkin akan memeriksa kuman apa yang menginfeksi vagina dan memberikan resep antibiotika atau anti jamur yang sesuai.



Referensi :

1.CDC STD Guidelines; MMWR 2006 Vol. 55/RR 11.
2. Sobel JD.Vaginitis.New England Journal of Medicine. 1997: 337 (26): 1896 – 1903
3. WHO Guidelines for the management of sexually transmitted infections. 2003.

sumber: www. merck. com

Daftar ke PayPal dan mulai terima pembayaran kartu kredit secara instan.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by aditfaizah | Bloggerized by PELANGI-ku - Privacy Policy | Bisnis Online